Deskripsi Produk |
Laporan Penelitian
SOLD OUT
Pagi temans....
- Anda sedang mencari bisnis yang menghasilkan ?
- Anda punya saudara bingung cari usaha ?
- Anda punya teman yang sedang mencari kerja ?
- Anda merasa jenuh menjadi karyawan?
- Anda ingin migrasi dari karyawan menjadi pengusaha?
- Anda mau menjadi karyawan yang punya usaha sendiri?
- Ingin memberdayakan orang lain dengan pekerjaan yang menghasilkan ?
Awalnya kami selalu
menjelaskan bisnis ini terlalu mendetail dengan peluang sukses yang
sangat besar, bahkan disertai istilah-istilah yang asing bagi kebanyakan
orang, akhirnya banyak yang tertarik namun sebatas tertarik aja, karena
bukannya mudeng tapi lebih banyak yang mubeng (baca : mudeng =
memahami, mubeng = kebingungan).
Melihat itu semua, sekarang kami mencoba dengan penjelasan secara lugas - ringkas - dan sederhana.
Semoga bisa lebih mudah dipahami. Penjelasan - penjelasan ini kami
coba kaitkan dengan pengalaman yang kami alami langsung di lapangan.
Sebelumnya perlu kita samakan frekuensi dan persepsi agar tidak terjadi hubungan pendek atau korsleting (dari bahasa Belanda kortsluiting). Setiap
orang yang mengambil keputusan membuka usaha sendiri, berwiraswasta,
berdagang, berjualan, berbisnis,...apapun istilahnya dan bagaimanapun
teknik / taktik / model atau sistem bisnisnya, pasti tujuan utamanya
adalah membeli produk dengan harga distributor dan menjualnya kembali
dengan harga end-user / konsumen, ditambah sedikit discount (sesuai
banyaknya permintaan) sehingga didapatkan keuntungan yang lumayan / sesuai harapan. Jadi jika Anda melakukan suatu bisnis, sebesar apapun prospek dan peluangnya, namun ketika bisnis tersebut sudah tidak bisa menghasilkan keuntungan buat Anda karena berbagai tantangan yang membuat Anda menyerah, maka bisa dipastikan Anda akan BERHENTI melakukan bisnis tersebut.
Kami (saya dan istri) sudah menekuni bisnis ini sejak tahun 2008, dan sekarang bukannya BERHENTI, namun semakin SEMANGAT dan semakin SERIUS, berarti bisnis ini BENAR-BENAR menghasilkan keuntungan buat kami.
Pertanyaannya adalah....
Apakah Anda mau menjadi MITRA kami????
Tidak
perlu diperdebatkan apakah karyawan lebih rendah dan lebih tinggi dari
pengusaha, agar tidak masuk pada jebakan logika emosional untuk segera meninggalkan ini untuk yang itu. Tetapi yang jelas adalah kesuksesan itu bukan copy-paste, namun butuh proses, perjuangan, serta pengorbanan yang tidak kecil.
Menjadi
seorang karyawan dijamin tidak hina dina, bahkan mungkin bisa tetap
mulia, karena semua diukur dari kejujuran serta ketakwaannya, namun
memang menjadi pengusaha juga lebih dapat mengatasi pengangguran dan
rendahnya produktifitas dari melimpahnya sumber daya di Indonesia ini.
Setelah membaca uraian "dibawah dan diatas", semoga Anda mendapatkan sedikit gambaran....sekarang saatnya menjelaskan secara lugas - ringkas - dan sederhana :
- Penjelasan untung-ruginya klik saja disini
- Berapa modal yang dibutuhkan klik saja disini
- Seberapa besar potensi bisnisnya klik saja disini
- Kemudahan dan tantangan saat menjalankannya klik saja disini
- Bagaimana perhitungan keuntungannya klik saja disini
Alur Pendaftaran menjadi Distributor
Klik diSINI untuk memperbesar
 | PRODUK komoditas dengan konsumsi berulang; "a must buy item!" |
|
|
 | RISIKO rendah, INVESTASI rendah, POTENSI PENGHASILAN sangat signifikan |
|
|
 | PANGSA PASAR
sangat besar: 2 miliar penduduk dunia, 80 juta penduduk Indonesia dan
terus berkembang, bahkan sangat terbuka untuk membuka cabang sampai ke
Mancanegara |
|
|
 | MANFAAT produk sangat besar, jauh melebihi HARGA-nya. |
 | BUKTI
sukses di bisnis ini : beberapa pelaku bisnis ini di Indonesia telah
mencapai level tinggi dengan penghasilan sangat besar setelah mereka
menjalankan bisnis ini selama 4 tahun. |
|
|
 | Sejak berdiri tahun 2007, bisnis ini sekarang sudah masuk ke 78 NEGARA. |
|
|
 | BISNIS yang SAH, kekuatan bisnis ada pada produk; bukan money game atau skema cepat kaya lainnya. |
Beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengambil keputusan :
- Setiap orang sebenarnya sudah terbiasa mengambil resiko tinggi untuk meraih "peluang besar" yang belum tentu tercapai.
Buktinya, sampai sekarang berapa banyak orang yang antri masuk
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, meskipun sudah terbukti
lebih banyak yang menganggur daripada yang menjadi pegawai, apalagi
menjadi seorang pengusaha....Namun harapan mereka adalah dengan kuliah,
setidaknya peluang yang mereka dapatkan menjadi lebih besar dibanding
yang tidak kuliah, apalagi jika tidak sekolah....Mereka menyadari,
setiap melamar kerja, pasti ditanya ijasah terakhirnya....Kecuali bagi
sebagian orang yang mengambil peluang menjadi seorang pengusaha...maka
ijasah bukan satu-satunya alat/sarana mencapai kesuksesan. Contoh lain
lagi adalah ketika kita bekunjung ke Rumah Sakit, kita juga akan menemui
banyak FAKTA... Misal : Setiap orang tua dari para pederita
penyakit AIDS, penderita kanker darah (leukimia), kanker getah bening,
pasien gagal ginjal atau kanker otak misalnya...pasti akan berusaha
sekuat tenaga, pinjem uang kesana dan kemari, bisa mencapai puluhan
bahkan ratusan juta, padahal peluang untuk sembuh ternyata kecil...
Namun karena rasa sayang orang tua, maka apapun dikorbankan untuk
mengambil resiko itu....begitu juga bagi penderita berbagai macam
penyakit kronis lainnya...akan mengambil resiko tersebut, meskipun
peluangnya kecil dan menghabiskan biaya tinggi. BAGAIMANA DENGAN ANDA ???? Pasti juga pernah mengalami yang namanya memutuskan mengambil RESIKO BESAR untuk sebuah peluang yang belum tentu BERHASIL dicapai....Iya khan....
- Setiap bisnis yang besar, selalu dimulai dari kesuksesan membangun bisnis kecil yang terus berkembang menjadi besar. Kecuali bisnis yang sifatnya WARISAN dari orang tuanya, maka sang anak tinggal melanjutkan 'bagaimana mengembangkannya', bukan pada 'bagaimana memulainya'.
- Banyak pengusaha sukses lahir bukan karena pandai/cerdas, namun
karena berani mencoba. Keberanian akan membuat pelaku usaha memiliki
kekuatan untuk menghadapi kegagalan, dan mengambil hikmah dari kejadian
tersebut. Bisa jadi kegagalan datang untuk memuliakan hati kita,
mengajarkan menjadi gagah tatkala lemah, dan menjadi berani tatkala
takut.
- Lebih baik gagal setelah mencoba suatu bisnis, daripada gagal sebelum mencoba apapun...Iya khan
- Peluang untuk bisa membangun bisnis sendiri memang tidaklah mudah,
bayangkan saja apabila kita menghitung-hitung untuk modal awal saja,
rasanya pikiran ini sudah pusing 7 keliling dan membuat dompet kita
kembang kempis. Belum lagi memikirkan cara membuat produknya, membangun
marketnya dan lain-lain, sehingga tidak mengherankan apabila banyak
diantara kita yang memilih menjadi pegawai saja, karena dengan menjadi pegawai/karyawan setiap bulan pasti dapat gaji.
- Kebanyakan dari orang tua kita biasanya menginginkan anak-anaknya
agar punya cita-cita dengan profesi-profesi yang dianggap lebih
menjanjikan ketimbang jadi pengusaha, termasuk orang tuaku. Begitulah
didikan kita sejak kecil. Pola berpikir (mindset) kita sudah terbiasa
dengan bercita-cita untuk menjadi dokter, pilot, PNS, insinyur, dan profesi lainnya. Meskipun ada sebagian yang menyarankan kita untuk menciptakan lapangan kerja. Tapi di sisi lain kita tidak pernah dibimbing untuk tahu bagaimana caranya menciptakan lapangan kerja.
Pemerintahpun sama....sering gembar-gembor kepada rakyat kecil untuk
menciptakan lapangan pekerjaan, namun jarang kalau tidak mau dibilang hampir
tidak pernah membimbing untuk tahu bagaimana caranya menciptakan
lapangan kerja atau setidaknya memberi fasilitas atau bahkan memperbesar
anggaran terkait bantuan modal dengan bagi hasil sekecil-kecilnya,
pendampingan, pelatihan, bimbingan, dan yang utama dengan syarat
semudah-mudahnya.
- Lulus sekolah atau lulus kuliah merupakan ajang dimulainya menyebarkan surat lamaran.
Ratusan lamaran pekerjaan dikirimkan ke berbagai perusahaan. Bahkan
tidak sedikit yang rela mendatangi satu demi satu perusahaan-perusahaan
itu. Tak jarang dari mereka yang diusir security yang bosan menghadapi
pertanyaan lowongan kerja.
- Jika Kita mempunyai usaha sendiri berarti kita mempunyai peluang
untuk bisa meningkatkan pendapatan bulanan kita, walaupun memang
dibutuhkan waktu dan usaha serta doa untuk menggapainya. Tetapi dapat
dipastikan apabila dengan berusaha sendiri maka, kita akan memperoleh hasil yang sesuai dengan usaha yang kita lakukan.
- Untuk menjadi seorang wirausaha, tidak melulu harus punya
uang/modal, bahkan hanya dengan modal ide gagasan kreatif dan inovatif
pun sudah bisa menjadi seorang wirausaha dengan cara menjual ide anda,
atau joint dengan orang yang mempunyai modal, atau meminta pinjaman dari
pihak bank/penyandang dana dengan bunga rendah. Yang penting adalah
kemauan, serta jangan malu untuk memulai sebuah usaha dari kecil. Bahkan
seandainya usaha anda tetap kecil, buatlah 10 usaha kecil lainnya yang
serupa, maka anda akan menerima keuntungan 10x lebih banyak. BETUL ???
- Semua bidang usaha pasti memiliki resiko. Bahkan saat kita
menjadi karyawan sekalipun ada resiko pemotongan gaji atau di pecat.
Tapi apakah kemudian kita harus menyerah sebelum berperang? Jawabnya
tidak. Resiko usaha bisa diminimalisir dengan cara di-manage dan
diprediksi sebelumnya melalui perencanaan yang matang....namun selama
rencana yang tidak dibarengi dengan tindakan, ibaratnya merencanakan
sebuah kegagalan...tinggal angan-angan belaka. Selain itu, membuka
usaha dengan cara patungan juga bisa meminimalisir resiko karena
hutang-hutang perusahaan saat bangkrut akan ditanggung
bersama-sama....Meskipun saya pribadi lebih suka jalan sendiri, soalnya
sudah mencoba jalan bareng dengan beberapa teman selama hampir 8 tahun,
namun kemajuannya kurang signifikan, kalau tidak mau dibilang jalan
ditempat.
- Jadi karyawan memang lebih enak kalau gajinya besar. Penghasilan tetap dan keamanan ekonomi keluarga terjamin. Itu
kalau gajinya besar. Kalau gajinya kecil, tentu beda lagi. Jelas
karyawan akan pusing juga. Belum lagi ditambah tekanan perusahaan agar
bekerja lebih baik.
- Begitu pun kalau jadi pengusaha. Pengusaha tentunya akan sangat enak kalau usahanya maju dan stabil. Tapi pengusaha yang sering pontang-panting dan pailit, tentunya juga bisa membuat pusing.
- Dari segi mental sendiri, kalau karyawan mentalnya selalu penuh dengan hitung-hitungan. Misalnya, karyawan, baru akan kerja kalau digaji. Karyawan juga baru mau menjalani lembur kalau ada uang lembur. Semua perkerjaannya jadi tidak maksimal karena terbebani dengan gaji. Apalagi kalau gajinya kecil,
yang ada karyawan jadi sering ngedumel ketimbang meningkatkan kualitas
dan kuantitas kerja. Selain itu, karyawan sendiri umumnya miskin
kreativitas dan inovasi, karena ruang lingkupnya dibatasi oleh
posisi/jabatannya dalam perusahaan itu sendiri, atau bisa jadi karena
pola perusahaan itu sendiri.
- Kalau pengusaha mentalnya mental bebas. Tidak ada kontrol dan
sistem yang bisa mengatur dirinya. Yang mengontrol dan mengatur
dirinya, hanya dirinya sendiri. Pengusaha bekerja karena ia merasa
memang harus kerja. Dia lembur karena memang dirinya harus lembur.
Segala yang dia kerjakan dengan penuh kepuasaan dan kesenangan.
Apapun yang dikerjakan orang dengan suka hati, maka hasilnya pun akan
lebih maksimal daripada orang bekerja karena tekanan-tekanan.
Berikut beberapa point perbandingan antara Pegawai Vs Pengusaha :
Pegawai
- Gaji tetap tiap bulan, bisa diharapkan.
- Tinggal kerja saja tidak perlu banyak berpikir.
- Bekerja penuh tuntutan dan tekanan.
- Bekerja diawasi atasan.
- Selalu ada resiko pemotongan gaji, PHK dan pensiun dini.
Pengusaha
- Tidak memiliki gaji tetap, bahkan bisa tidak ada sama sekali.
- Disamping bekerja ia harus berencana dan berpikir kreatif.
- Bebas menentukan tujuan yang ingin dicapai.
- Diri sendiri adalah atasan, bawahan. Dua dalam satu. Tapi jika sudah
punya ratusan karyawan, pasti disebut Atasan sekaligus Owner / pemilik
perusahaan.
- Tidak ada istilah pemotongan gaji, PHK atau pensiun.
Secara ringkas...jika
memilih jadi pegawai, jadilah pegawai dengan penghasilan tetap dan
besar serta mendapatkan keamanan ekonomi keluarga yang terjamin....namun jika mencoba menjadi pegawai sambil merintis usaha sendiri tentu akan lebih baik...
|