Harga | Rp. .000 |
---|---|
Deskripsi Produk |
Artikel
09 Oktober 2012
Gurdon dan Yamanaka Raih Nobel
Kedokteran
Nobel 2012 untuk Bidang Fisiologi atau
Kedokteran, Metode Regenerasi
Sel untuk Percepat Penyembuhan
DALAM temuan Gurdon dan Yamanaka, sel khusus yang telah dewasa dapat
diprogram ulang untuk membuat sel punca atau sel induk. Para ilmuwan
seluruh dunia berharap, temuan Gurdon dan Yamanaka itu dapat membantu
penciptaan sel baru atau sel pengganti jaringan tubuh untuk mengobati
penyakit seperti parkinson dan diabetes. Selain itu, temuan baru
tersebut dapat dipakai untuk menelusuri akar penyebab penyakit di
laboratorium. Pengumuman pemenang bidang kedokteran mengawali musim
penganugerahan Hadiah
Nobel, Senin (8/10) siang waktu setempat atau kemarin sore WIB.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemenang bidang ekonomi akan diumumkan
paling akhir, yakni pada 15 Oktober mendatang. Komite Hadiah Nobel di
Karolinska Institut Stockholm, Swedia, menyatakan temuan Gurdon dan
Yamanaka tersebut telah “merevolusi pemahaman kita mengenai cara
berkembang sel dan organisme”. Pada 1962, tahun kelahiran Yamanaka,
Gurdon menemukan bahwa DNA dari sel khusus pada katak, seperti sel kulit
atau usus, dapat digunakan untuk menciptakan kecebong-kecebong baru.
Artinya, DNA masih memiliki kemampuan untuk mengaktifkan proses
pembentukan seluruh sel dalam tubuh. Kemudian pada 1997, proyek kloning
domba Dolly yang dilakukan oleh para ilmuwan lain menunjukkan bahwa
proses sama seperti yang ditemukan oleh Gurdon bisa diterapkan pada
binatang mamalia. Lebih dari 40 tahun setelah temuan Gurdon, yakni pada
2006, Yamanaka berhasil menemukan cara sederhana yang dapat mengubah sel
dewasa kembali menjadi sel primitif. Pada gilirannya, sel primitif itu
dapat diproses menjadi berbagai jenis sel dewasa. Sel-sel primitif ekuivalen atau sepadan dengan sel-sel pokok
embrio.
Pemahaman ini pernah menyulut kontroversi karena peneliti harus
menghancurkan embrio manusia terlebih dulu untuk mendapatkan sel
embrionya. Nah, metode Yamanaka memberikan cara untuk mendapatkan
sel-sel primitif semacam itu tanpa harus menghancurkan embrio. “Temuan
Gurdon dan Yamanaka telah memperlihatkan bahwa sel-sel khusus dapat
memutar mundur proses pengembangan sel dalam kondisi-kondisi tertentu,”
papar pernyataan yang dikeluarkan oleh Komite Nobel Kedokteran, kemarin.
“Temuan ini juga memberikan cara-cara baru bagi para ilmuwan di seluruh
dunia dan bisa menuntun mereka menuju kemajuan yang luar biasa dalam
ilmu kedokteran.” Pekan lalu, para ilmuwan Jepang melaporkan penggunaan
pendekatan Yamanaka untuk mengubah sel kulit tikus menjadi sel telur
untuk memproduksi bayi-bayi tikus.
John Gurdon pernah menjadi guru besar bidang biologi sel di Magdalene
College di Cambridge University dan saat ini mengajar di Gurdon
Institute yang dia dirikan di Cambridge. Sementara Shinya Yamanaka
pernah mengajar di Gladstone Institute di San Francisco (AS) dan Nara
Institute of Science and Technologi di Jepang. Dia kini mengabdi di
Kyoto University dan masih berafiliasi dengan Gladstone Institute.
Yamanaka adalah ilmuwan pertama Jepang yang meraih Nobel Kedokteran
sejak 1987. Pada tahun itu, Nobel Kedokteran diraih oleh Susumu
Tonegawa. (ap-sep-38)
Sumber : www.suaramerdeka.com
|
Metode Regenerasi Sel
