Harga | Artikel |
---|---|
Deskripsi Produk |
Laporan Penelitian
KENDALA DI BISNIS INI
Dibanding bisnis lainnya, bisnis yang kami tawarkan sarat dengan proses pembelajaran. Di bisnis ini, lewat training yang digelar oleh Perusahaan maupun Leader, seseorang digojlok - dibina - didampingi untuk menjadi Entrepreneur sejati. Ia dilatih ”Siap Pakai” menghadapi penolakan dan kegagalan dalam menjual maupun mengajak prospek bergabung untuk merubah hidup.
Karena itu, pakar kebebasan finansial, Robert T. Kiyosaki lebih mengedepankan soal pendidikan (training), ketimbang soal produk dan marketing plan, walaupun peran keduanya tidak dapat diabaikan. Di training itu, pelaku bisnis ini, langsung dibenturkan pada praktek-praktek kehidupan nyata. Misalnya, melakukan kesalahan, menghadapi ketakutan dengan bertindak, lalu belajar dari kesalahan, memperbaiki dan mengulangi prosesnya. Menurutnya, sebagai sekolah di kehidupan yang nyata, perusahaan networking yang rancangan pendidikannya bagus dapat menjadi program pengembangan pribadi jangka pendek yang terbaik. Perusahaan itu akan memegang tangan anggotanya, menuntun ke arah kehidupan yang melampaui ketakutan dan kegagalan.
Di bisnis networking, lazimnya proses pembelajaran dilakukan, sedikitnya satu tahun. Selama itu pula, pelaku bisnis ini dicekoki tentang kesuksesan, prinsip leadership (kepemimpinan), keahlian manajemen, membangun kerjasama team dan sebagainya. Dengan bekal semua itu, diharapkan pelaku bisnis networking dapat menjadi pengusaha jaringan, yang mampu menduplikasikan dirinya kepada segenap grup di networkingnya. Lalu, dapat ”mencium” kendala-kendala yang dihadapi setiap grupnya. Kendala itu misalnya grup tidak aktif, ataupun keluar dari bisnis networking. Padahal, anda merekrutnya begitu semangat, memberikan motivasi, sampai kepada mengajaknya mengikuti training. Soal ini pasti dialami oleh setiap Leader, khususnya pada bulan pertama menggeluti bisnis ini. Lantas, apa solusinya ? satu satunya jalan, berikan waktu dan bantuan kepada mereka secara total, "tanpa harus merugikan anda". Dan ingatlah, walaupun bantuan diberikan, tidak menjamin mereka tetap bertahan di bisnis ini. Lebih-lebih bagi mereka yang tidak mendapat support dari leadernya dan juga belum mendapatkan uang dari jerih payahnya.
Berikutnya, terlena oleh waktu. Banyak orang, meskipun punya waktu luang banyak, tidak mempergunakannya secara optimal. Mereka membiarkan waktu lewat begitu saja. Padahal begitu banyak waktu yang anda luangkan buat mereka, dan mengarahkan segala kemampuan yang anda miliki. Misalnya, memberikan pemahaman tentang bisnis ini, membawanya mengikuti training-training atau mendengarkan cerita sukses orang lain. Namun, saat tiba giliran anda meminta mereka membuat suatu keputusan jawaban yang sering muncul adalah NO, ketimbang YES.
Kurangnya modal, juga sering dijadikan kendala. Prospek, ataupun grup, tidak melakukan pembelian produk, naif untuk mengkonsumsinya maupun menjual kepada konsumen. Alasannya, ya modal kurang dan harganya kelewat mahal. Bisa juga, kurangnya modal itu, karena salah menjalankan bisnis ini. Mereka terobsesi membangun jaringan dengan cepat.
Padahal, proses tersebut, tidaklah berlangsung dengan cepat, namun memakan waktu yang cukup lama. Jadi, kocek yang dikeluarkan dalam perjalanan menemui prospek maupun menghubungi lewat telepon, cukup besar. Makanya, cobalah melakukan penjualan agar diperoleh keuntungan eceran yang bisa digunakan sebagai biaya operasional. Dari keuntungan itu, perputaran arus barang dapat berlangsung dengan cepat, sehingga perolehan point dan keuntungan berupa uang pun bertambah pesat. Ingatlah, membangun tim itu lebih sulit ketimbang menjual. Mereka yang punya stok produk besar belum tentu seorang yang mampu membangun suatu tim, walaupun sukses dengan penjualan.
Ketika menjual dan menawarkan peluang bisnis ini tentu tidak berjalan dengan mulus. Tidak semua orang menyatakan antusias, banyak diantaranya menolak. Jika anda gagal mengatasi penolakan dan kegagalan, memunculkan depresi saat segala sesuatunya salah. Jadi, solusinya adalah jadilah seorang optimis sejati. Ingatlah, networking itu permainan angka. Lanjutkan penjualan dan mensponsori sebanyak mungkin, sehingga sukses dapat diraih. Dan orang yang gagal itu adalah orang yang menyerah sebelum perang selesai, nikmati saja prosesnya.
Walaupun bisnis ini banyak mencetak jutawan dari berbagai lapisan sosial, namun kepercayaan mayarakat terhadap industri ini masih minim. Ataupun, karena banyak bisnis yang berkedok networking tapi merugikan banyak orang, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap bisnis networking sejati (Profesional Network Builder). Mereka selalu diliputi pikiran negatif terhadap bisnis ini, sehingga menjadi "PR" dari pelaku bisnis ini untuk membersihkannya. Jadi, kepada mereka, janganlah menyebut nilai nominal yang diperoleh di networking, sebab mereka tidak bakalan percaya, mereka memvonis tidak mungkin, seraya menyebutkan beberapa orang yang gagal. Jika anda terpengaruh, maka anda akan melupakan kekuatan dari bisnis ini, lalu berhenti di tengah jalan. Bukan mustahil, kondisi semacam ini juga menjalar dan menular pada grup di jaringan anda, yang tentunya akan menunda dan merampok sukses yang anda rintis. Tapi ingatlah, suara sumbang yang mereka lontarkan tidak sebanding dengan peluang dan kesempatan yang dihasilkan dari bisnis ini, jadi tetaplah menumbuh kembangkan pemikiran positif terhadap networking.
Memulai Bisnis
Kendala Memulai Usaha
Persiapan Sebelum Memulai Usaha Secara Umum
Selama anda masih bisa ber-chating, ber-facebook ria, twiter, BBM, dll maka sebenarnya Anda bisa memulai hari ini, karena jika menunggu esok hari, maka yang namanya “esok hari” itu jauh banget,
apalagi jika tidak dihadapi secara serius.... makin jauh aja, ibarat
orang yang tidak serius bayar hutang, maka jika ditanya saat jatuh
tempo, maka jawabnya "ntar-sok, ntar-sok, entar besok gituu.."
|
Berbisnis dg Hati
