Harga | Artikel |
---|---|
Deskripsi Produk |
Suara Merdeka, 29 Oktober 2011
Jangan Sia-siakan Darah Tali Pusat Bayi
Solo, CyberNews. Belum banyak masyarakat awam yang tahu, bahwa darah tali pusat bayi yang baru lahir memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan. Sebab darah tali pusat mengandung stem cell atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut sel punca. Sel ini mampu memproduksi sel-sel darah baru, baik sel darah merah, putih atau keping darah.
"Karena itu, jangan sia-siakan darah tali pusat bayi anda. Kesempatan sekali seumur hidup untuk bayi anda setelah kelahiran," papar dr Erwin Gunawan SpOg di hadapan peserta Sarasehan Ibu Hamil yang digelar RS Kasih Ibu dan Cordlife di Orient Resto, Sabtu (29/10). Namun penyimpanan tidak bisa dilakukan secara manual. Butuh dukungan teknologi tinggi untuk terus menjaga kualitas sell tetap baik. Tidak heran kemudian sejumlah bank darah tali pusat bermunculan, baik negeri atau swasta. Amerika Serikat adalah salah negara yang sudah memiliki bank darah tali pusat yang dikelola pemerintah, sementara Indonesia belum memilikinya. Kemudian, masuklah bank darah tali pusat swasta dari Singapura, Cordlife yang menawarkan layanan tersebut pertama kali di Indonesia. "Kami memperkanalkan layanan kami sejak 2007. Semakin hari, peminatnya semakin banyak. Hanya saja masih terbatas di kalangan atas, mengingat biayanya yang mahal," kata National Business Development Cordlife Indonesia, dr Boedi Wahono Tjandra. Untuk proses tanda tangan kontrak, penyediaan alat penyimpan, pengambilan hingga penjemputan darah, peminat harus menyediakan setidaknya Rp 11,5 juta. Sementara, biaya penyimpanan per tahun ditambah dengan pajak berkisar Rp 1,65 juta. Dengan biaya tersebut, praktis tidak banyak kalangan bawah yang bisa mengaksesnya. "Memang biaya ini mahal. Namun anggap saja sebagai investasi kesehatan dalam jangka panjang," imbuhnya. Budi menguraikan, stem cell banyak digunakan untuk membantu pengobatan sejumlah penyakit. Antara lain kanker, jantung, stroke, kelainan darah, lupus, hingga kelainan sumsum tulang. Sel ini bisa ditransplantasikan ke organ yang rusak. Kemudian sel ini akan berkembang memperbaiki jaringan organ yang rusak.
( Astuti Paramita / CN27 / JBSM )
Sumber : www.suaramerdeka.com
|
Sumber Sel Punca
